Thursday, September 23, 2010

MODEL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA BIDANG KEAHLIAN KRIYA KAYU SMK N 2 JEPARA TAHUN AJARAN 2006 /2007

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah : (1) menjelaskan persiapan pelaksanaan Prakerin baik di sekolah maupun di industri; (2) menjelaskan model pelaksanaan pendidikan pada bidang keahlian kriya kayu SMK N 2 Jepara; (3) menjelaskan model pelaksanaan pelatihan di industri pada bidang keahlian kriya kayu SMK N 2 Jepara; (4) menjelaskan bagaimana persepsi tentang kemanfaatan pelaksanaan Prakerin bagi industri, bagi sekolah dan bagi peserta didik (siswa).

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Tidak ada kriteria baku mengenai berapa jumlah responden yang harus diwawancarai, sebagai aturan umum, peneliti berhenti melakukan wawancara sampai data menjadi jenuh, artinya peneliti tidak menemukan aspek baru dalam fenomena yang diteliti. Setelah data terkumpul, data tersebut disusun, dianalisis dan disimpulkan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan perpanjangan keikut sertaan peneliti pada kegiatan Prakerin. Teknik triangulasi sumber meliputi : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan; (3) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti guru dengan siswa.

Persiapan yang dilaksanakan SMK N 2 Jepara dalam rangka pelaksanaan Prakerin khususnya untuk mengkoordinasikan tempat pelaksaan Prakerin dan administrasinya sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua tahap yang terorganisir yaitu tahap perencanaan dan tahap persiapan. Industri sebagai institusi mitra dalam pelaksanaan Prakerin sudah cukup baik dalam melaksankan persiapan dengan mempersiapkan pembimbing lapangan dan sistem kerja serta pembagian kerja untuk siswa. Model pelaksanaan pendidikan pada bidang Kriya Kayu harus dibenahi terutama untuk pembelajaran pembentukan sikap dan sopan santun. Kepercayaan industri tentang keahlian siswa melalui pembelajaran disekolah dan “ngenger” sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan keleluasaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dari proses awal sampai menjadi suatu barang jadi. Manfaat yang dirasakan siswa adalah mendapatkan pengalaman baru dan mendapat pengakuan masyarakat tentang skill yang dimiliki, bagi sekolah bisa melaksankan kebijakan link and match dan sebagai tolok ukur pelaksanaan Prakerin tahun yang akan datang, sedang bagi industri selain dapat membantu
sekolah mencetak lulusan yang berkualitas juga mendapatkan kemudahan untuk mencari tenaga kerja terdidik dengan skill yang bagus.

No comments:

Post a Comment